Nak, Kamu Boleh Berkelana ke Seluruh Dunia. Tapi Ingat, Pulanglah Kepada Ibu Untuk Terakhir Kalinya
Ibuku,
saya telah menciptakan jodohku
janganlah kau cemburu
sebaiknya hatimu yang baik itu mengerti
pada waktunya, saya mesti kaulepaskan pergi
ws rendra
anakku sayang,
mama teringat padamu sehabis membaca bait - bait puisi rendra. apa laporan gerangan?
di mana kalian saat ini? di belanda, Cina ataupun malaysia? ataupun lagi di indonesia?
mudah - mudahan engkau tetap dianugerahi kesehatan, kebaikan dan juga kesejahteraan dari si maha cinta. di manapun kalian berpijak saat ini, kebahagiaan mudah - mudahan senantiasa terdapat dalam hatimu.
sayang, mama amat rindu,
mama lagi memandang photo kecilmu. ya, begitu lucu, tembem dan juga menggemaskan. walaupun itu sudah lebih dari 25 tahun yang kemudian, kerasanya baru kemarin lusa.
itu kala keluarga kecil kita masih lengkap. dikala ayahmu masih berbarengan kita, dikala adikmu belum terpanggil yang kuasa. mama rindu dikala itu, rindu tawa riangmu dikala beranjak berusia.
anakku, pulanglah…
sehabis kalian lulus kuliah, pekerjaan tersadu sudah kalian miliki. bisnis juga makin membengkak tidak tertahan. saat ini, dirimu kian terisap banyak aktivitas.
berpindah negeri terlebih lagi dalam rentang seharian. dirimu hidup dalam petualangan. kabarmu juga makin samar. hati mama kian kangen tidak karuan.
sudah kira - kira setahun, mama belum memandang wajahmu lagi di dalam kamarmu ini. kadangkala, buat menyembuhkan rindu, mama mengambil pakaian dalam lemarimu dan juga mencucinya.
rutinitas masa kemudian yang saat ini jadi penawar sendu. kumohon sayang, pulanglah benda sejenak. sapalah istana kecilmu ini yang sudah lama tidak tersentuh.
duhai, permata hatiku,
saat ini, mama sudah tidak memiliki energi. penyakit ini makin lama kian unjuk kuasa. saat sebelum mama berangkat, peluklah mama buat terakhir kalinya.
hendak jadi suatu penyesalan di alam situ bila dikala kepergianku tidak terdapat genggamanmu di tangan mama. mandikan dan juga kafanilah badan lemah ini sayang.
bagikan salam perpisahan di tepi liang lahat tempat mama nanti bersemayam. doakan mama kala seluruh orang berangkat dari tanah kuburan yang masih basah. selamatkan mama dari malaikat penjaga yang siap menyiksa. itu aja, mama cuma memohon itu aja.
ingin kan, sayang?
sesungguhnya masih terdapat satu impian mama yang hingga dikala ini belum kalian wujudkan. sudahkah terdapat menantu buat mama? duhai anakku, mama begitu mau menimang cucu. pulanglah dan juga restu senantiasa terdapat untukmu.
alangkah indahnya kematianku bila kalian tiba dan juga mewujudkan mimpi mama itu. sudahkah terdapat wanita yang menarik hatimu? katakan pada mama, selagi sanggup mama hendak lamarkan untukmu.
mama mau jadi saksi mata kebahagiaanmu nanti.
tetapi, kayaknya waktuku sudah tidak banyak.
kalian sempat menceritakan kepadaku, prancis itu romantis, amerika simbol negeri merdeka, dan juga indonesia senantiasa jadi pelabuhan cinta. kalian boleh berkelana, berkelana dunia, membelah samudra sampai angkasa, tetapi please buat kali ini.
pulanglah kepada mama. buat terakhir kalinya. saat sebelum napas terakhir terlambat mengucapkan hingga jumpa. saat sebelum keranda menggotong mama berulang kepada - nya.
pulanglah
tertanda
mamamu yang terjerat rindu nan sendu
( sumber: hipwee. com )
saya telah menciptakan jodohku
janganlah kau cemburu
sebaiknya hatimu yang baik itu mengerti
pada waktunya, saya mesti kaulepaskan pergi
ws rendra
anakku sayang,
mama teringat padamu sehabis membaca bait - bait puisi rendra. apa laporan gerangan?
di mana kalian saat ini? di belanda, Cina ataupun malaysia? ataupun lagi di indonesia?
mudah - mudahan engkau tetap dianugerahi kesehatan, kebaikan dan juga kesejahteraan dari si maha cinta. di manapun kalian berpijak saat ini, kebahagiaan mudah - mudahan senantiasa terdapat dalam hatimu.
sayang, mama amat rindu,
mama lagi memandang photo kecilmu. ya, begitu lucu, tembem dan juga menggemaskan. walaupun itu sudah lebih dari 25 tahun yang kemudian, kerasanya baru kemarin lusa.
itu kala keluarga kecil kita masih lengkap. dikala ayahmu masih berbarengan kita, dikala adikmu belum terpanggil yang kuasa. mama rindu dikala itu, rindu tawa riangmu dikala beranjak berusia.
anakku, pulanglah…
sehabis kalian lulus kuliah, pekerjaan tersadu sudah kalian miliki. bisnis juga makin membengkak tidak tertahan. saat ini, dirimu kian terisap banyak aktivitas.
berpindah negeri terlebih lagi dalam rentang seharian. dirimu hidup dalam petualangan. kabarmu juga makin samar. hati mama kian kangen tidak karuan.
sudah kira - kira setahun, mama belum memandang wajahmu lagi di dalam kamarmu ini. kadangkala, buat menyembuhkan rindu, mama mengambil pakaian dalam lemarimu dan juga mencucinya.
rutinitas masa kemudian yang saat ini jadi penawar sendu. kumohon sayang, pulanglah benda sejenak. sapalah istana kecilmu ini yang sudah lama tidak tersentuh.
duhai, permata hatiku,
saat ini, mama sudah tidak memiliki energi. penyakit ini makin lama kian unjuk kuasa. saat sebelum mama berangkat, peluklah mama buat terakhir kalinya.
hendak jadi suatu penyesalan di alam situ bila dikala kepergianku tidak terdapat genggamanmu di tangan mama. mandikan dan juga kafanilah badan lemah ini sayang.
bagikan salam perpisahan di tepi liang lahat tempat mama nanti bersemayam. doakan mama kala seluruh orang berangkat dari tanah kuburan yang masih basah. selamatkan mama dari malaikat penjaga yang siap menyiksa. itu aja, mama cuma memohon itu aja.
ingin kan, sayang?
sesungguhnya masih terdapat satu impian mama yang hingga dikala ini belum kalian wujudkan. sudahkah terdapat menantu buat mama? duhai anakku, mama begitu mau menimang cucu. pulanglah dan juga restu senantiasa terdapat untukmu.
alangkah indahnya kematianku bila kalian tiba dan juga mewujudkan mimpi mama itu. sudahkah terdapat wanita yang menarik hatimu? katakan pada mama, selagi sanggup mama hendak lamarkan untukmu.
mama mau jadi saksi mata kebahagiaanmu nanti.
tetapi, kayaknya waktuku sudah tidak banyak.
kalian sempat menceritakan kepadaku, prancis itu romantis, amerika simbol negeri merdeka, dan juga indonesia senantiasa jadi pelabuhan cinta. kalian boleh berkelana, berkelana dunia, membelah samudra sampai angkasa, tetapi please buat kali ini.
pulanglah kepada mama. buat terakhir kalinya. saat sebelum napas terakhir terlambat mengucapkan hingga jumpa. saat sebelum keranda menggotong mama berulang kepada - nya.
pulanglah
tertanda
mamamu yang terjerat rindu nan sendu
( sumber: hipwee. com )
Komentar
Posting Komentar