Jangan Gara-gara Eksis Pahala Habis
Bergaya - gaya dengan mengupload photo yang menampilkan keberadaan mereka pada posisi ataupun objek tertentu yang mereka kerasa pantas buat dipamerkan menggambarkan kegiatan yang mengasyikkan, yang setelah itu kegiatan tesebut terkenal dengan istilah photo selfie.
sebutan selifie sesungguhnya mulai digunakan semenjak tahun 2002 di suatu forum internet australia pada bertepatan pada 13 september 2002.
bersamaan dengan pertumbuhan dan juga kecanggihan teknologi, sebutan selfie warnanya jadi lebih terkenal pada tahun 2013 terlebih lagi penerbit kamus inggris oxford, yang disebut - sebut bagaikan otoritas paling tinggi dalam ilmu bahasa menimpa metode penataan kamus (leksikografi) , melaporkan “selfie” jadi “word of the year”.
photo selfie yang ditawarkan oleh autralia ini, pastinya menemukan reaksi yang cukup positif dan juga diminati oleh banyak golongan, baik anak muda ataupun orang tua.
terlebih lagi demi menarik simpati banyak orang dan demi memperoleh banyak “like”, mereka rela difoto selfie dengan mengmbil lokasi - lokasi yang ekstrim.
kesimpulannya sebagaimana pemberitaan media, kurang lebih 5 orang mati gara - gara mau eksis.
fenomena selfie digolongan jama’ah haji
demam selfie ini pastinya tidak cuma mengenai para remaja - remaja barat. para umat islam juga warnanya pula sudah banyak tertular penyakit semacam ini.
benar sesuatu perihal yang normal dan manusiawi bila diri mereka mau nampak eksis. cuma aja amat ironis bila photo selfie dicoba oleh umat islam yang lagi melaksanakan sesuatu ibadah.
akhir - akhir ini media arab saudi serupa arab news memeberitakan kalau para jama’ah haji dikeritik oleh ulama di saudi lantaran kerap melaksanakan photo selfie kala lagi berziarah ke tempat - tempat suci di mekah.
sampai - sampai saking maraknya selfie yang dicoba para jama’ah haji, timbul semacam candaan bahwa difoto selfie merupakan rukun haji yang ketujuh yang seolah harus untuk jama’ah haji buat melaksanakannya.
ironis benar! tetapi apalah energi, kita tidak bisa jadi melarang mereka berselfie karna itu merupakan hak mereka.
terlebih kita yang tidak sanggup berangkat ke mekah buat menunaikan ibadah haji, hingga tentu kita hendak dikira iri, benci dan juga sok bijak ataupun apalah - apalah.
bagaikan sesama muslim kita cuma dapat menegaskan, supaya ibadah haji yang mereka kerjakan tidak dicampuri dengan perihal yang cuma besifat intermezo alapalagi kepopuleran.
silahkan difoto selfie, bila itu benar dikira moment yang butuh diabadikan bagaikan kenang - kenangan kala nanti kembali ke tanah air.
tidak harus diupload ke media - media sosial yang kesimpulannya banyak orang yang wajib menghitung, mulai dari orang yang suka hingga orang yang tidak suka.
kesimpulannya di penghujung pesan pendek ini, penulis cuma mau mengantarkan, “jangan gara - gara eksis pahala habis” karna apa yang kita anggap baik belum tentu baik pula untuk teman , terlebih di hadapan allah swt.
bukankah ibnu al - jauzi sudah cukup jelas menggambarkan dalam kitabnya talbisul iblis gimana trik setan merayu orang - orang yang lagi melaksanakan ibadah.
wallahu a’alamu binafsil amri wa haqiqatil haal.
( sumber: komplin. com )
sebutan selifie sesungguhnya mulai digunakan semenjak tahun 2002 di suatu forum internet australia pada bertepatan pada 13 september 2002.
bersamaan dengan pertumbuhan dan juga kecanggihan teknologi, sebutan selfie warnanya jadi lebih terkenal pada tahun 2013 terlebih lagi penerbit kamus inggris oxford, yang disebut - sebut bagaikan otoritas paling tinggi dalam ilmu bahasa menimpa metode penataan kamus (leksikografi) , melaporkan “selfie” jadi “word of the year”.
photo selfie yang ditawarkan oleh autralia ini, pastinya menemukan reaksi yang cukup positif dan juga diminati oleh banyak golongan, baik anak muda ataupun orang tua.
terlebih lagi demi menarik simpati banyak orang dan demi memperoleh banyak “like”, mereka rela difoto selfie dengan mengmbil lokasi - lokasi yang ekstrim.
kesimpulannya sebagaimana pemberitaan media, kurang lebih 5 orang mati gara - gara mau eksis.
fenomena selfie digolongan jama’ah haji
demam selfie ini pastinya tidak cuma mengenai para remaja - remaja barat. para umat islam juga warnanya pula sudah banyak tertular penyakit semacam ini.
benar sesuatu perihal yang normal dan manusiawi bila diri mereka mau nampak eksis. cuma aja amat ironis bila photo selfie dicoba oleh umat islam yang lagi melaksanakan sesuatu ibadah.
akhir - akhir ini media arab saudi serupa arab news memeberitakan kalau para jama’ah haji dikeritik oleh ulama di saudi lantaran kerap melaksanakan photo selfie kala lagi berziarah ke tempat - tempat suci di mekah.
sampai - sampai saking maraknya selfie yang dicoba para jama’ah haji, timbul semacam candaan bahwa difoto selfie merupakan rukun haji yang ketujuh yang seolah harus untuk jama’ah haji buat melaksanakannya.
ironis benar! tetapi apalah energi, kita tidak bisa jadi melarang mereka berselfie karna itu merupakan hak mereka.
terlebih kita yang tidak sanggup berangkat ke mekah buat menunaikan ibadah haji, hingga tentu kita hendak dikira iri, benci dan juga sok bijak ataupun apalah - apalah.
bagaikan sesama muslim kita cuma dapat menegaskan, supaya ibadah haji yang mereka kerjakan tidak dicampuri dengan perihal yang cuma besifat intermezo alapalagi kepopuleran.
silahkan difoto selfie, bila itu benar dikira moment yang butuh diabadikan bagaikan kenang - kenangan kala nanti kembali ke tanah air.
tidak harus diupload ke media - media sosial yang kesimpulannya banyak orang yang wajib menghitung, mulai dari orang yang suka hingga orang yang tidak suka.
kesimpulannya di penghujung pesan pendek ini, penulis cuma mau mengantarkan, “jangan gara - gara eksis pahala habis” karna apa yang kita anggap baik belum tentu baik pula untuk teman , terlebih di hadapan allah swt.
bukankah ibnu al - jauzi sudah cukup jelas menggambarkan dalam kitabnya talbisul iblis gimana trik setan merayu orang - orang yang lagi melaksanakan ibadah.
wallahu a’alamu binafsil amri wa haqiqatil haal.
( sumber: komplin. com )
Komentar
Posting Komentar