Pernah Iri dengan Kehidupan Orang Lain? Coba Renungkan ini!!
Acapkali kita menghitung dan juga memandang hidup teman nampak begitu sempurna, kemudian berangan - angan buat mendambakan hidup yang sama. kemudian kita mulai membanding - bandingkan hidup seorang diri dengan kehidupan mereka yang nampak sempurna itu.
kita mulai berandai - andai jadi orang - orang ‘keren’ itu, di dikala yang sama menghujat hidup yang dijalani seorang diri. termotivasi oleh hidup teman boleh aja, tetapi tidak terdapat sebab buat terus - terusan menyamakan diri seorang diri dengan teman .
coba renungkan sedikit cerita berikut ini:
seekor gajah dan juga seekor anjing berbadan dua pada dikala yang sama. 3 bulan setelah itu anjing melahirkan 6 anak anjing. kemudian, 6 bulan setelah itu anjing itu berbadan dua lagi, dan juga 9 bulan selanjutnya anjing itu melahirkan selusin anak anjing yang lain. demikian seterusnya.
pada bulan kedelapan belas, anjing itu mendekati gajah sembari bertanya, “apakah kau percaya kalau kau lagi berbadan dua? kita berbadan dua pada bertepatan pada yang sama, aku telah melahirkan 3 kali buat lusinan anak anjing dan juga saat ini mereka berkembang jadi anjing besar. namun kau masih aja berbadan dua. apa yang lagi terjalin? ”
gajah itu menanggapi, “ada suatu yang aku mau kau paham. apa yang aku membawa bukan anjing namun gajah. aku cuma melahirkan satu balita gajah dalam 2 tahun. kala balita aku memegang tanah, bumi hendak merasakannya. kala balita aku melintasi jalur, manusia menyudahi dan juga memandang dengan kekaguman, apa yang aku membawa menarik atensi. jadi, apa yang aku membawa dalam perut ini perkasa dan juga besar. ”
jangan ketiadaan iman kala kita memandang teman menerima jawaban atas doa - doa mereka. jangan terasa iri atas kemudahan rizki teman . bila kita belum menerima rizki kita seorang diri, jangan terasa putus asa. berkatalah pada diri seorang diri, “waktu aku hendak datang, dan juga kala memegang permukaan bumi, orang hendak berdecak kagum. ”
tiap orang memiliki permasalahan hidup sendiri - sendiri. kesusahan yang kalian hadapi dikala ini, belum tentu teman dapat menanggulangi.
dikala problematika mendera, kalian kerap bingung kenapa kalian wajib hadapi ini seluruh? lalu kalian juga berandai - andai jadi ia ataupun ia, yang hidupnya nampak sempurna. kalian sangat padat jadwal meratapi nasib, hingga kurang ingat kalau kalian hebat dapat menanggulangi permasalahan yang lagi terjalin ini. garis hidup kamu tidak gampang, dan juga kalian luar biasa dapat bertahan sampai titik ini. cuma kalian yang dapat menempuh hidup kamu. sedangkan ia yang menurutmu hebat itu, belum tentu dapat menanggulangi dikala dihadapkan pada permasalahan yang sama. jadi, apa yang butuh membuat kamu rendah diri? tiap ia yang hidup mempunyai masalah - masalahnya seorang diri.
mudah - mudahan informasi ini berguna buat pembaca.. .
( sumber : wajibbaca. com )
kita mulai berandai - andai jadi orang - orang ‘keren’ itu, di dikala yang sama menghujat hidup yang dijalani seorang diri. termotivasi oleh hidup teman boleh aja, tetapi tidak terdapat sebab buat terus - terusan menyamakan diri seorang diri dengan teman .
coba renungkan sedikit cerita berikut ini:
seekor gajah dan juga seekor anjing berbadan dua pada dikala yang sama. 3 bulan setelah itu anjing melahirkan 6 anak anjing. kemudian, 6 bulan setelah itu anjing itu berbadan dua lagi, dan juga 9 bulan selanjutnya anjing itu melahirkan selusin anak anjing yang lain. demikian seterusnya.
pada bulan kedelapan belas, anjing itu mendekati gajah sembari bertanya, “apakah kau percaya kalau kau lagi berbadan dua? kita berbadan dua pada bertepatan pada yang sama, aku telah melahirkan 3 kali buat lusinan anak anjing dan juga saat ini mereka berkembang jadi anjing besar. namun kau masih aja berbadan dua. apa yang lagi terjalin? ”
gajah itu menanggapi, “ada suatu yang aku mau kau paham. apa yang aku membawa bukan anjing namun gajah. aku cuma melahirkan satu balita gajah dalam 2 tahun. kala balita aku memegang tanah, bumi hendak merasakannya. kala balita aku melintasi jalur, manusia menyudahi dan juga memandang dengan kekaguman, apa yang aku membawa menarik atensi. jadi, apa yang aku membawa dalam perut ini perkasa dan juga besar. ”
jangan ketiadaan iman kala kita memandang teman menerima jawaban atas doa - doa mereka. jangan terasa iri atas kemudahan rizki teman . bila kita belum menerima rizki kita seorang diri, jangan terasa putus asa. berkatalah pada diri seorang diri, “waktu aku hendak datang, dan juga kala memegang permukaan bumi, orang hendak berdecak kagum. ”
tiap orang memiliki permasalahan hidup sendiri - sendiri. kesusahan yang kalian hadapi dikala ini, belum tentu teman dapat menanggulangi.
dikala problematika mendera, kalian kerap bingung kenapa kalian wajib hadapi ini seluruh? lalu kalian juga berandai - andai jadi ia ataupun ia, yang hidupnya nampak sempurna. kalian sangat padat jadwal meratapi nasib, hingga kurang ingat kalau kalian hebat dapat menanggulangi permasalahan yang lagi terjalin ini. garis hidup kamu tidak gampang, dan juga kalian luar biasa dapat bertahan sampai titik ini. cuma kalian yang dapat menempuh hidup kamu. sedangkan ia yang menurutmu hebat itu, belum tentu dapat menanggulangi dikala dihadapkan pada permasalahan yang sama. jadi, apa yang butuh membuat kamu rendah diri? tiap ia yang hidup mempunyai masalah - masalahnya seorang diri.
mudah - mudahan informasi ini berguna buat pembaca.. .
( sumber : wajibbaca. com )
Komentar
Posting Komentar